Jumat, 14 September 2012

Ikhtisar Geografis Dan Penyebaran Kebudayaan India Di India Belakang


Nusantara dikenal karena kekayaannya, bahkan dinamakan sebagai “Bumi Emas” oleh para penjelajah zaman dahulu. Saat ini kita jumpai banyak bukti adanya penyebaran budaya India di Nusantara. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Bagaimanakah kondisi masyarakat sebelum budaya tersebut masuk? Bagaimana penyebaran budaya itu terjadi? Mari kita simak tulisan George Coedes berikut ini. Semoga bermanfaat.


Patung Megalitik Sulawesi Tengah
Ikhtisar Geografis Dan Penyebaran Kebudayaan India di India Belakang merupakan hal yang cukup penting untuk mengetahui bagaimana persebaran ajaran-ajaran dari India (Indianisasi atau Sansekertanisasi) di kawasan Asia Tenggara atau disebut India Belakang termasuk wilayah Nusantara. Ajaran-ajaran yang dibawa antara lain ajaran agama Hindu dan Budha.

Kawasan geografis yang disebut dengan India belakang terdiri dari Nusantara (kecuali Filipina), dan Indocina atau “India di seberang Sungai Gangga”, dengan semenanjung Tanah Melayu dan Burma (tanpa Assam yang merupakan perpanjangan India dan Benggala, dan tanpa bagian utara Vietnam yang sejarahnya juga berkembang diluar pengaruh India).
Dengan kekayaan sumber-sumber alam dan kedudukan geografis, kawasan ini dapat dianggap terpenting. Disebut sebagai “Bumi Emas” yang merupakan tujuan pelaut-pelaut India Berlayar pada awal masehi. Indocina dan nusantara menjadi kawasan rempah-rempah, kamper, dan kayu wewangian bagi orang Arab, dan orang Eropa. Selain itu, kedudukan semenanjung dan pulau-pulau di bagian barat nusantara menjadikannya tempat persinggahan utama untuk pelaut-pelaut yang berlayar dari Barat dan India menuju Cina dan sebaliknya. Dari situlah pentingnya kawasan ini untuk perdagangan maritim.

Dari segi kebudayaan, kini di India belakang masih dijumpai bekas-bekas Indianisasi yang kadang-kasang mendalam seperti pentingnya bahasa Sansekerta dalam kosakata bahasa-bahasanya, abjad-abjad asal India, pengaruh hukum dan penataan pemerintah India, Ketetapan berbagai tradisi agama Hindu, terdapat monumen-monumen kuno yang berkaitan dengan kesenian-kesenian India melalui arsitektur dan seni ukirnya, serta prasasti-prasasti dalam bahasa sansekerta.

Tersebarnya peradaban India ke kawasan dan pulau-pulau timur ini bersamaan waktunya dengan ekspansi peradaban China, dan merupakan kejadian terpenting dalam sejarah dunia, salah satu kejadian yang telah menentukan nasib sebagain besar manusia. India sebagai tempat yang telah melahirkan kebijaksanaan, tulis Sylvain Levi,
“memberikan ilmunya kepada negeri-negeri tetangga yang akan menyebarkannya ke seluruh dunia. Sebagai tempat yang melahirkan iman dan falsafah, India memberikan dewa, suatu agama, suatu doktrin, dan suatu kesenian kepada tiga perempat benua Asia. Bahasa saktinya, sastranya, pranata-pranatanya, dibawa ke Nusantara
Indianisasi ini telah melahirkan sejumlah kerajaan yang pada mulanya betul-betul menjadi negeri yang serupa dengan negeri di India, kemudian berubah mengikuti lokal jenius tersendiri akibat pengaruh kebudayaan setempat. Tetapi semua negeri-negeri ini mirip dari segi kebudayaan karena asal usulnya sama seperti di Kamboja, Champa, negeri-negeri kecil di semenanjung tanah melayu, kerajaan-kerajaan di Sumatera, Jawa dan Bali, kerajaan Burma dan Kerajaan Thai.

Dari banyaknya ditemukan adanya barang-barang dari India yang ditemukan pada situs-situs Neolitik di Indochina dan di nusantara maka terbukti bahwa sudah sejak jaman prasejarah terdapat hubungan maritim, tidak hanya antara berbagai wilayah India Belakang, tetapi juga antara kawasan Nusantara dengan India.

Nekara Perunggu
Ketika kedatangan orang-orang India ke Nusantara, mereka tidaklah berhadapan dengan orang-orang primitif tidak beradab, tetapi dnegan masyarakat-masyarat yang terorganisir dan berperadaban, terutama peradaban Dongson (ini dibuktikan dari ditemukannya nekara jenis tertua dan benda-benda perunggu lain yang sejaman di Indocina Selatan, Semenanjung Tanah Melayu dan di Nusantara).

Penyebaran yang dilakukan lebih seperti penyebaran kebudayaan atau suatu bahasa. Gerakan penyebaran itu tidak menyebabkan penduduk lama dimusnahkan atau dihalau dari tanahnya, tetapi lebih tepatnya seperti mengambil alih bahasa dan kebiasaan bangsa yang datang atau kelas pemimpin yang baru. Contohnya adalah penyebaran kelompok Orang Thai, dimana suatu kelompok bangsawan prajurit yang berhasil menyebarkan bahasanya sehingga diterima oleh kelompok lain sehingga akan terjadi tular menular di antara kelompok-kelompok yang bukan penduduk asli.

Jadi penyebaran ajaran India ke Kawasan Asia Tenggara terjadi karena sifat saling membutuhkan, dimana pengetahuan dari India banyak yang diserap dan diterapkan didalam kehidupan bermasyarakat di Asia Tenggara dan para pedagang dari India banyak mendapatkan barang dagangan seperti rempah-rempah. Contoh pengetahuan yang diserap oleh masyarakat di India belakang adalah teknologi perbintangan atau ilmu palak, ilmu cuaca/musim, sistem kalender, filsafat dan etika, ilmu pemerintahan, serta ajaran-ajaran lainnya. Hal tersebut salah satunya tertuang didalam cerita-cerita seperti Ramayana atau Mahabharata (yang bukti penyebarannya sangat mudah dilihat dari candi-candi yang  banyak memakai relief dari kisah-kisah didalamnya). Kebudayaan ini kemudian melahirkan peradaban-peradaban besar seperti Sriwijaya, Majapahit, Kerajaan Fu’Nan, Kerajaan di Burma dan Thai


Dari sejarah, kita belajar masa lalu, merencanakan masa depan, pijakkan tindakan saat ini. Semoga Damai Selalu didalam LindunganNya.

sumber : buku karya George Coedes “Asia Tenggara Masa Hindu Budha”
Artikel selanjutnya, "Indianisasi di Kawasan Asia Tenggara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar