Minggu, 23 September 2012

Kekuatan Kebendaan dan Kejiwaan


Di dunia ini ada benda hidup dan ada benda mati. Bagaimana penjelasannya didalam Ajaran Hindu Dharma? Mari kita simak. Semoga bermanfaat.
Galaksi Jagat Raya
"Dari tapa yang dilakukan oleh Sang Hyang Widhi Wasa tersebut muncullah dua kekuatan asal yaitu kekuatan kejiwaan dan kekuatan kebendaan yang dinamai Purusa dan Prakerti/Pradana. Kedua kekuatan ini bertemu sehingga terciptalah alam semesta ini.

tetapi ketahuilah anaknda, bahwa terjadinya ciptaan itu tidaklah sekaligus, melainkan tahap demi tahap dari yang halus kepada yang kasar. Mula pertama timbullah CITTA (alam pikiran) yang mulai dipengaruhi oleh Triguna yaitu SATWA, RAJAH, dan TAMAH.  Kemudian timbullah BUDHI (naluri pengenalan). Kemudian timbul MANAH (akal dan perasaan) lalu timbul AHANGKARA (rasa keakuan). Setelah ini timbul DASA INDRIA (sepuluh sumber indria) yang terbagi menjadi dua yaitu PANCA BUDHI INDRIA dan PANCA KARMA INDRIA.


PANCA BUDHI INDRIA terdiri dari:
  • SROTA INDRIA yaitu rangsang pendengar;
  • TWAKINDRIA yaitu rangsang pengecap;
  • CAKSU INDRIA yaitu rangsang pengeliharan;
  • JIHWA INDRIA yaitu rangsang perasa;
  • GHRANA INDRIA yaitu rangsang penciuman.
PANCA KARMA INDRIA terdiri dari:
  • WAK INDRIA yaitu penggerak mulut;
  • PANI INDRIA yaitu penggerak tangan;
  • PADA INDRIA yaitu penggerak kaki;
  • PAYU INDRIA yaitu penggerak pelepasan;
  • UPASTHA INDRIA yaitu penggerak kemaluan.
Setelah indria-indria ini munculah PANCA TAN MATRA (lima benih dari zat alam) yaitu
  • SABDA TANMATRA yaitu benih suara;
  • SPARSA TANMATRA yaitu benih rasa sentuhan;
  • RUPA TANMATRA yaitu benih pengelihatan;
  • RASA TAN MATRA yaitu benih suara;
  • GANDHA TANMATRA yaitu benih penciuman.
Dari Panca Tan Matra yang hanya merupakan benih dari zat alam terjadilah unsur benda materi yang nyata. Unsur-unsur nyata ini dinamai dengan PANCA MAHA BUTHA (lima unsur zat alam) yaitu: AKASA (ether), BAYU (gas), TEJA (sinar surya/api), APAH (zat cair), PERTIWI (zat padat). Kelima ini berbentuk Parama anu atau atom yang sebelumnya telah Guru jelaskan.

Panca Maha Bhuta inilah yang berevolusi atau mengolah diri sehingga terbentuklah alam semesta ini yang terdiri dari Brahmanda-brahmanda seperti matahari-matahari, bulan, bintang-bintang, dan planet-planet termasuk bumi kita ini.

Keseluruhannya itu terdiri dari tujuh lapisan dunia (sphere) yaitu:
  1. BHUR LOKA;
  2. BHUWAH LOKA;
  3. SWAH LOKA;
  4. MAHA LOKA;
  5. JANA LOKA;
  6. TAPA LOKA;
  7. SATYA LOKA.
Tata surya
Adapun perbedaan satu dunia (loka) dengan yang lainnya ialah ditentukan oleh unsur mana dari Panca Maha Bhuta yang terbanyak menguasainya. Umpamanya Bhur Loka yang juga dinamai dengan Pitra Loka atau dunia roh yang banyak dikuasai oleh unsur Apah (air) dan Teja (cahaya). Sedangkan Swah Loka atau disebut juga sebagai dunia para dewa dikuasai oleh unsur Teja (sinar) dan Bayu (gas/hawa).

Sari-sari dari Panca Maha Bhuta ini kemudian menjadi Sad Darsana (enam rasa) yaitu manis, pahit, asam, asin, pedas dan sepat. Unsur –unsur ini dicampur dengan unsur – unsur lain yaitu Cita, Budhi, Ahamkara, Dasendria, Panca tan matra, dan Panca Maha bhuta, sehingga menghasilkan dua unsur benih kehidupan yaitu Swanita (ovum/sel telur) dan Sukla (Sperma).

Pertemuan antara Sukla dan Swanita tersebut sama dengan pertemuan Purusa dan Pradana seperti yang telah guru jelaskan sebelumnya, sehingga timbulah atau lahirlah mahluk hidup yang memiliki segala unsur alam tersebut diatas."

(Sumber: Buku Upadeca Parisadha Hindu Dharma 1978)
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel "Penciptaan Alam Semesta".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar