Sabtu, 22 September 2012

Penciptaan Alam Semesta


Penciptaan Alam Semesta mungkin merupakan suatu hal yang menarik dibicarakan. Tiap agama bahkan suku bangsa mungkin memiliki pandangan yang berbeda mengenai penciptaan ini. Mari kita coba simak penjelasan dari Sang Guru mengenai penciptaan tersebut. Semoga bermanfaat.

Sang Rsi kemudian melanjutkan untuk menjawab pertanyaan sang Sisya.
”Pada waktu terjadi ciptaan (srsti), dengan kemaha kuasaanNya (Kryasakti), dunia diciptakan secara berlahan-lahan (evolusi) dari Sang Hyang Widhi dan kembali kepadaNya pada waktu kiamat (Pralaya). Jadi Sang Hyang Widhi menciptakan alam semesta ini dari diriNya sendiri. Tetapi karena kemahakuasaanNya diriNya itu tetap sempurna.

dalam Upanisad dikatakan:

Purnamadah purnamidam, purnat purnam udacyate, purnasya purnamadaya, purnam eva awasisyate.

Yang artinya:
Sang Hyang Widhi adalah sempurna, alam semesta inipun sempurna. dari yang sempurna lahirlah yang sempurna, walaupun dari yang sempurna (Sang Hyang Widhi) diambil oleh yang sempurna (alam semesta) tetapi sisanya (Sang Hyang Widhi) tetap sempurna adanya.

Penciptaan maupun kiamatnya (pralaya) dunia adalah merupakan perputaran lingkaran sehingga tidak dapat diketahui awal dan akhirnya karena umur manusia demikian pendeknya dan ingatan kita demikian terbatas. Tetapi yang jelas adalah bahwa dalam kehidupan ini setiap saat ada penciptaan (srsti) dan setiap saat ada pralina (pralaya) sehingga sebenarnya hidup ini terus mengalami srsti-pralaya.

Dunia diciptakan dengan unsur-unsur Panca Tan Matra yaitu unsur zat Ether, zat Cahaya, zat Hawa, zat Cair, dan zat Padat atau parama anu terdiri dari Akasa, Teja, Bayu, Pertiwi. Parama anu adalah unsur-unsur yang jauh lebih kecil dari atom-atom. Parama artinya “amat sangat” dan anu artinya “atom”.

Sebelum diciptakannya alam semesta ini tidak ada apa-apa, selain Sang Hyang Widi Wasa Beliau yang Maha Esa. Ciptaan terjadi dari pancaran kemahakuasaanNya (Wibhuti) yang terpancar melalui Tapa.

Dalam pustaka Taittriya Upanisad disebutkan:
Sa tapo tasyata, so rapas taptwa,
Idam sarwam asrjata, yad idam kim ca,
Tat srstwa tad ewa anuprawicat,
Tad anuprawiscya sac ca tyao ca abhawat

Yang artinya:
‘Hyang Widhi Wasa Melakukan tapa, setelah mengadakan tapa, terciptalah semuanya yaitu segala apa yang ada di alam ini. setelah menciptakan, kedalam ciptaanNya itu Hyang Widhi menjadi satu’
Bumi dan Planet

Demikianlah halnya sehingga dapat dikatakan bahwa Hyang Widhi bukan saja menciptakan alam semesta tetapi meresapkan serta menghidupkan alam semesta itu dan Hyang Widhi tetap sempurna. Didalam kitab Purana planet disebutkan sebagai Brahma anda yang artinya Telur Hyang Widhi, dan sudah jelaslah disebutkan bahwa planet itu berbentuk bulat".
(Sumber: Buku Upadeca Parisadha Hindu Dharma 1978)
artikel ini merupakan lanjutan dari artikel "Dewa dan Bhatara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar