Rabu, 26 September 2012

Kerajaan Hindu Budha di Jawa dan Sumatera (Pertengahan Abad 6 s.d. Akhir abad 7 M)


Apakah yang dimaksud dengan negeri Ho-ling yang sering disebut-sebut didalam catatan China adalah Jawa? Apakah Melayu sama dengan Sriwijaya? Mari kita simak tulisan George Coedes berikut ini. Semoga bermanfaat.

Negeri Ho-ling dalam catatan Cina disebutkan mengirim ketiga utusan pertamanya pada tahun 640, 648, dan 666 M, terdapat suatu hipotesa tentang lokasinya di semenanjung Tanah Melayu. Lokasi ini cocok juga dengan beberapa data geografi dari sumber-sumber China. Namun di pihak lain timbul kesulitan –kesulitan besar yang tidak akan muncul seandainya Ho-ling diterima berada di tengah Pulau Jawa.
Pulau Jawa
Peninggalan-peninggalan arkeologi pada saat itu sayangnya agak langka di Jawa, dan yang dapat disebutkan hanyalah prasasti Tuk Mas, mungkn sekali dari pertengahan abad ke-7 M dan barangkali bangunan-bangunan tertua di dataran tinggi Dieng.

Ho-ling, yang dalam sejarah baru Dinasti Tang disanjung-sanjung kekayaannya, pada pertengahan abad ke-7 M merupakan pusat kebudayaan Buddhis. Negeri itu adalah tanah air biarawan Jnanabhadra. Dia membina peziarah China Hui-ning (tiba di negeri itu pada tahun 664-665 M) yang kemudian menerjemahkan teks-teks sansekerta dari aliran Theravada ke dalam bahasa China.

Pulau Sumatera
Hampir besamaan waktu dengan utusan pertama Ho-ling tahun 640 M, sejarah Baru Dinasti Tang mencatat pada tahun 644 – 645 M utusan pertama dari Mo-lo-yu. Negeri yang dimaksudkan adalah negeri Melayu yang terletak di Pantai Timur Sumatera dan yang pusatnya di daerah Jambi

Peziarah I-ching pernah singgah dan tinggal di sama pada tahun 671 M. kita tahu dari karya-karyanya bahwa antara tahun 689 dan 692 M, Malayu diserap oleh Shih-li-fo-shih (Sriwijaya). Nama ini barangkali muncul terlebih dahulu dengan ejaan salah Chin-li-p’i-shih dalam sebuah teks yang berdasarkan keterangan – keterangan sebelum perjalanan-perjalanan I-Ching.

Dari sejarah, kita belajar masa lalu, merencanakan masa depan, pijakkan tindakan saat ini. Semoga Damai Selalu didalam LindunganNya.

Sumber: buku karya George Coedes “Asia Tenggara Masa Hindu Budha”
Artikel ini merupakan kelanjutan dari Artikel "Kerajaan Hindu Budha di Nusantara Abad 4 s.d. 7 M"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar