"Wahai Arjuna, kamu dan aku telah lahir berulang-ulang sebelum ini, hanya aku yang tahu sedangkan kamu tidak, kelahiran sudah tentu akan diikuti oleh kematian dan kematian akan diikuti oleh kelahiran". Apakah makna dari perkataan Sri Kresna itu? Mari kita simak penjelasan Rsi Dharmakerti. Semoga bermanfaat.
Keesokan
harinya Rsi Dharmakerti melanjutkan memberikan pelajaran tentang Srada yang
keempat dan kelima yaitu Punarbhawa atau samsara dan moksah. Beliau
berucap,
“Baiklah anakku, hari sebelumnya guru telah menjabarkan kepercayaan umat Hindu akan Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atau Brahman, Roh atau Atman, dan hasil dari perbuatan atau Karma Phala. Hari ini Guru akan melanjutkan dengan ajaran mengenai Punarbhawa dan Moksa, karena itu dengarkanlah dengan baik anakku”.
Kelahiran
“Punarbhawa
terdiri dari dua kata sansekerta yaitu Punar artinya lagi dan Bhawa yaitu
menjelma. Jadi punarbhawa adalah kelahiran yang berulang-ulang yang disebut
juga penitisan atau samsara. Kelahiran yang berulang-ulang didunia ini membawa
akibat suka dan duka. Punarbhawa atau samsara ini terjadi oleh karena jiwatman
masih dipengaruhi oleh kenikmatan dan kematian akan diikuti oleh kelahiran.
Didalam
Bhagawadgita Sang Kresna mengatakan ‘Wahai Arjuna, kamu dan aku telah lahir
berulang-ulang sebelum ini, hanya aku yang tahu sedangkan kamu tidak, kelahiran
sudah tentu akan diikuti oleh kematian dan kematian akan diikuti oleh
kelahiran’.
Jadi,
anakku, kita telah ketahui bahwa segala perbuatan ini menyebabkan adanya
bekas(wasana) dalam jiwatman. Dan bekas-bekas perbuatan (Karmawasana) itu ada
bermacam-macam. Jika bekas-bekas itu hanya bekas-bekas duniawi, maka jiwatman
akan lebih cenderung dan gampang ditarik oleh hal keduniawian sehingga jiwatman
itu lahir kembali. Umpamanya jiwa pada waktu mati ada bekas-bekas hidup mewah
pada jiwatman, diakhirat jiwatman itu masih punya hubungan dengan kemewahan
hidup, sehingga gampang jiwatman itu ditarik kembali kedunia.
Kalau tidak ada
bekas apa-apa lagi pada jiwatman, sehingga tidak ada lagi yang menariknya
kedunia ini, ia akan bersatu dengan Sang Hyang Widhi Wasa karena sang atman
telah sadar akan hakekatnya sebagai atman yang sama dengan Sang Hyang Widi Wasa
dan mencapai tujuan akhir yang dinamai dengan moksah. Tetapi walaupun tujuan
mutlak manusia adalah moksa yaitu tidak lahir kembali, namun kelahiran kita kedunia
ini sebagai manusia adalah suatu kesempatan untuk meningkatkan kesempurnaan
hidup guna mengatasi kesengsaraan ini.
![]() |
Setelah Kematian, Sang Roh pergi kemana? |
Penitisan
atau punarbhawa ini akan berakhir setelah manusia dapat menyadarkan dan
mewujudkan sifat atmanya yang sebenarnya yaitu suci, abadi dan sempurna. pada
tingkatan inilah orang bebas dari ikatan dunia dan mencapai moksa, tidak
menitis kembali ke dunia”.
sumber: Buku Upadeca Parisadha Hindu Dharma 1978
Artikel ini merupakan lanjutan dari Artikel "Karma Phala Tatwa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar