Senin, 17 September 2012

Doa Panganjali


Ketika Umat Hindu bertemu dengan orang lain, mereka mengucapkan Om Swastiasu. Apakah Artinya? Mari kita simak Penjelasan dari sang Guru. Semoga Bermanfaat.

Setelah diterima oleh Sang Guru, Sang Sisya pun bersiap untuk menerima pelajaran dari Sang Guru.

Om Kara India
Sang Suyasa kemudian memperbaiki sikap duduknya dan Rsi Darmakertipun mulai memberikan ajarannya:
“Anakku, tadi anakku mengucapkan panganjali “Om Swastiastu”, tahukah anaknda artinya?”
“Oh Guru Suci maafkanlah atas kebodohan hamba ini yang tidak mengetahui akan hal tersebut. hamba mendengarkan seperti itu dan hanya ikut-ikutan saja” ujar sang Suyasa.

Kembali Rsi Dharmakerti tersenyum kemudian berkata, 
“Tidak apa-apa anakku, jika memang anakku belum mengetahui maka Guru akan menerangkannya.
Om adalah aksara suci untuk Sang Hyang Widhi, nanti guru akan terangkan lebih lanjut tentang aksara Om ini. Kata Swastiastu terdiri dari kata-kata sansekerta Su + Asti + Astu, Su artinya “baik”, Asti artinya “Adalah” dan Astu artinya “mudah-mudahan”. Jadi arti keseluruhan Om Swastiastu adalah Semoga ada dalam keadaan  baik atas karunia Hyang Widhi. Jadi ketika anaknda mengucapkan doa panganjali tersebut anaknda memuja Hyang Widhi dan memohon karunia kebaikan dan keselamatan dari Beliau”.
“Oh Guru Suci, hamba tidak mengira demikian luas arti dari ucapan panganjali tersebut” Ujar sang Suyasa. Sang Suyasa kemudian melanjutkan pertanyaannya. “ Guru suci yang hamba hormati, Gurunda tadi menjawab doa panganjali saya dengan “Om Santhi, Santhi, Santhi, Om” apa pulakah artinya itu oh Guru suci?”
Sang Rsi menjawab, 
“Anakku, Om Santhi, Santhi, Santhi Om itu artinya “Semoga damai atas karunia Hyang Widhi”. Santhi artinya damai dan jawaban ini hanya diberikan oleh seorang yang lebih tua kepada yang lebih muda. Sedangkan jawaban atau sambutan terhadap panganjali dari orang yang sebaya atau dari orang yang lebih tua cukuplah dengan Om Swastyastu, yaitu sama-sma mendoakan semoga selamat. Hanya yang lebih tua patut memakai Om Shanti, Shanti, Shanti Om terhadap yang lebih muda. Atau dipakai juga untuk menutup suatu uraian atau tulisan.”
Om Kara Bali
Sang Suyasa dengan rasa kagum dan ketertarikan akan ajaran dari Rsi Dharmakerti kemudian berkata, 
“Oh, Gurunda, maafkanlah atas kebodohan diri hamba. Akan sangat banyak yang hamba tanyakan supaya benar-benar sirnalah segala kegelapan yang melekat dalam jiwa hamba.

Gurunda, mungkin pertanyaan hamba berikutnya ini terdengar sangat kekanak-kanakan. Dapatkah kiranya Gurunda menjelaskan makna dari Agama itu sendiri? Mohon maaf apabila hamba terkesan lancang Oh Guru yang mulia.”
sumber: Buku Upadeca Parisadha Hindu Dharma 1978 
Artikel selanjunya "Agama Hindu Dharma"
Artikel ini merupakan lanjutan dari Artikel Asrama Jagathita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar